Selasa, 27 Agustus 2019

Bab 1: Konsep Dasar Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang membahas perilaku manusia dalam mengelola sumber daya yang terbatas untuk mencapai kesejahteraan. Dengan kata lain bagaimana caranya keterbatasan yang ada bisa disiasati agar kebutuhan hidup yang bejibun itu bisa terpenuhi. 

Sejarah Ilmu Ekonomi berawal tahun 1776, saat Adam Smith menerbitkan buku "An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations". Beberapa sahabat sering menyingkat judul bukunya menjadi "The Wealth of Nations". Karena jasanya yang besar inilah beliau dinobatkan sebagai Bapak Ilmu Ekonomi.


Indonesia dalam proses pendiriannya juga mendapat sentuhan tangan seorang ekonom, seorang yang dikenal cerdas, jujur, teguh dalam pendirian, dan menjalankan pola hidup sederhana dalam kesehariannya. Sederhana, ya sangat sederhana, bagi ukuran seorang pemimpin negara. Dialah Bung Hatta, Doktor Ilmu Ekonomi lulusan Belanda, seorang pria kelahiran Bukittinggi pada 12 Agustus 1902. Pria yang akrab disapa dengan sebutan Bung Hatta ini merupakan pejuang kemerdekaan RI yang kerap disandingkan dengan Soekarno. Tak hanya sebagai pejuang kemerdekaan, Bung Hatta juga dikenal sebagai seorang organisatoris, aktivis partai politik, negarawan, proklamator, pelopor koperasi, dan seorang wakil presiden pertama di Indonesia.

IE diperlukan untuk menangani masalah ekonomi yang sehari-hari kita temukan mulai dari pengangguran, kemiskinan, hingga masalah inflasi harga barang kebutuhan pokok. Pengangguran, kemiskinan, dan inflasi merupakan permasalahan di kulit luarnya. Inti masalah ekonomi adalah kelangkaan. Bukankah pengangguran adalah kelangkaan lapangan kerja? Dan kemiskinan merupakan kelangkaan atas alat pemuas kebutuhan? 

Inti masalah ekonomi, sekali lagi inti masalah ekonomi adalah kelangkaan. Kelangkaan memaksa orang membuat pilihan. Dan di setiap pilihan yang diambil ada konsekuensinya, yang disebut sebagai biaya peluang. Urutannya:


Kelangkaan → Pilihan → Biaya Peluang

https://ardra.biz/biaya-peluang-kesempatan-opportunity-cost/

Nah, gambar di samping contoh Kurva Kemungkinan Produksi yang bisa dipakai untuk menggambarkan biaya peluang. Biaya peluang adalah biaya yang kita korbankan saat mengambil suatu keputusan. 


Contohnya saat memproduksi 12ribu pakaian, kita hanya bisa memproduksi 2ribu sepatu. Bila kita ingin memproduksi 3ribu sepatu, kita hanya bisa memproduksi 9ribu pakaian. 

Artinya kita hanya bisa menambah produksi suatu barang dengan mengurangi produksi barang yang lainnya. Hal ini terjadi karena semua input sudah digunakan secara maksimal. Dengan kata lain sudah memenuhi prinsip efisiensi alokatif.

Skala prioritas membantu kita dalam menentukan kebutuhan mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Klasifikasi kebutuhan dibagi menjadi beberapa kelompok. Antara lain berdasarkan Intensitas, Waktu, Subyek, dan Sifat. Bisa disingkat Iwak Susi.
1. Berdasarkan Intensitas: Kebutuhan primer, sekunder, dan tersier
2. Berdasarkan Waktu: Kebutuhan sekarang dan akan datang
3. Berdasarkan Subyek: Kebutuhan individu dan kebutuhan kelompok
4. Berdasarkan Sifat: Kebutuhan jasmani dan rohani

Sedangkan penggolongan barang antara lain:
1. Barang ekonomi Vs barang bebas
2. Barang normal Vs barang inferior
3. Barang substitusi Vs barang komplementer
4. Barang Illith
5. Barang Giffen, dll

Dalam melakukan kegiatan / tindakan ekonomi, manusia dengan atau tanpa disadari akan berpegang kepada prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi adalah pedoman / acuan manusia dalam mengambil keputusan yang rasional dalam usaha memenuhi kebutuhannya.

Prinsip ekonomi terbagi menjadi 2 macam:
a. Prinsip maksimalisasi. Prinsip ini berarti mengeluarkan biaya tertentu untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.
b. Prinsip minimalisasi. Prinsip dimana pelaku kegiatan ekonomi mengeluarkan biaya minimal, dengan harapan akan memperoleh keuntungan tertentu.

Perlu digarisbawahi, prinsip ekonomi sudah tidak lagi mempertemukan biaya minimal dengan keuntungan maksimal. Karena dalam prakteknya, untuk mendapatkan keuntungan besar itu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Mulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas, proses produksi yg prima, hingga biaya periklanan yang menelan dana fantastis.

Corak kegiatan ekonomi di suatu negara bisa terlihat beragam tergantung dari sistem nilai yang dianut. Amerika dan Eropa Barat menganut sistem ekonomi pasar, sesuai dengan ideologi kebebasan yang dijunjung tinggi di daerah tersebut. Di belahan dunia lain seperti Korea Utara, sistem ekonomi yang dianut adalah etatisme atau komando, searah dengan kebijakan pemerintah pusat yang dominan. Sebagian negara lain menerapkan sistem ekonomi campuran dan sistem ekonomi tradisional.

Menurut pendapatmu:
1. Sistem ekonomi apakah yang diterapkan di Indonesia? 
2. Sebutkan ciri-cirinya?
3. Siapakah ekonom yang berjasa terhadap pengembangan ekonomi di awal kemerdekaan kita?










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Favorit Ekonomi Simak & Sbmptn

Bismillah. Hai adik-adik Pejuang PTN, sebelum masuk pembahasan soal, ini lho urutan bahan ajar yang mesti qt pelajari step by step. Baiknya,...