Sabtu, 21 November 2020

Biaya Produksi TC FC VC


Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua. 


Hai adik2 apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan sehat dan baik. 

        Kali ini ekososhum akan membahas biaya produksi. Ya biaya produksi, biaya yang diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa. Biaya produksi dibagi menjadi dua, yaitu biaya produksi jangka pendek dan biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek bentuknya lurus-lurus sedangkan biaya produksi jangka panjang bentuknya melengkung-melengkung. 

           Biaya jangka pendek antara lain: 
1. Biaya tetap (FC;Fixed Cost) = biaya yang tidak berubah berapapun jumlah barang yang diproduksi. 
2. Biaya variabel (VC;Variabel Cost) = biaya yang naik turun mengikuti banyak sedikitnya barang yang diproduksi. 
3. Biaya total (TC;Total Cost) = biaya keseluruhan, yaitu biaya tetap ditambah biaya variabel (TC=FC+VC). 
Biaya total juga bisa didapat dari menghitung biaya rata-rata dikali jumlah barang (TC=AC.Q) Kurva biaya total tidak dimulai dari angka nol, tetapi dimulai dari FC. 
Kurva biaya total umumnya membungkuk ke atas, tetapi tidak selalu linear. Salah satu penyebabnya adalah perubahan harga bahan baku di masa produksi.

            Sedangkan biaya jangka panjangnya sbb: 
1. Biaya rata-rata (AC;Average Cost) = biaya total dibagi jumlah barang yang dihasilkan (AC=TC:Q) 
2. Biaya variabel rata-rata (AVC; Average Variabel Cost) = biaya variabel dibagi jumlah barang dihasilkan (AVC=VC:Q) 
3. Biaya tetap rata-rata (AFC; Average Fixed Cost) = biaya tetap dibagi jumlah barang yg dihasilkan (AFC=FC:Q) 
4. Biaya marjinal (MC; Marginal Cost) = biaya untuk menambah produksi barang sebanyak 1 unit (MC= deltaTC : deltaQ) 
Dalam jangka panjang, semua biaya akan menjadi biaya variabel. 

Bentuk kurvanya bisa kita lihat kayak di bawah ini:


















kurva di atas diambil dari laman https://www.kudupinter.com/2019/09/biaya-produksi-pengertian-teori-jenis.html

Biar lebih mudah dipahami, yuk kita ikuti kisah abang bakso di bawah ini: 

Untuk memulai usaha kuliner, Mr. Budi menyewa kios dengan tarif Rp1.500.000/bulan. Dalam satu bulan Mr. Budi bisa menjual sebanyak 1000 porsi bakso buatannya sendiri. Harga jual bakso di kios Pak Budi Rp20.000/porsi. Uang yang diperlukan beliau untuk membeli daging, tepung, sayuran, bumbu, dan bahan-bahan lainnya senilai Rp7.500.000. Tolong bantu Mr Budi menentukan: 
a. FC 
b. VC 
c. TC 
d. AC 
e. AFC 
f. AVC 
g. TR (Total Revenue alias pendapatan total) 
h. Laba usaha 
i. Titik impas (Break even point) 

Jawab: 
a. FC atau biaya tetap sebesar Rp1.500.000. Berapapun banyaknya bakso yg diproduksi, biaya sewa per bulan tetap alias tidak berubah, yaitu 1,5juta rupiah per bulan. Walaupun libur mudik atau sedang tidak produksi, uang sewa tetap harus dibayar. 
b. VC atau biaya variabel yaitu senilai Rp7.500.000. Biaya variabel dalam industri makanan umumnya berupa bahan baku. Bila jumlah produksi bertambah biaya yang dikeluarkan akan membesar, begitu pula sebaliknya. 
c. TC atau biaya total produksi bakso sebesar Rp9.000.000. Didapat dari menjumlahkan FC dan VC. 
d. AC atau biaya rata-rata sebesar Rp9.000 per mangkok baksonya, atau Rp9ribu per porsinya. Angka ini didapat dari membagi biaya total dengan jumlah barang yang diproduksi. Biaya total yang Rp9juta rupiah dibagi dengan 1000 porsi bakso yg dihasilkan. 
e. AFC atau biaya tetap rata-rata. Yaitu membaca FC dengan Q, didapat angka Rp1.500/porsi. 
f. AVC atau biaya variabel rata-rata. Membagi VC dengan Q, didapat angka Rp7.500/porsi baksonya. 
g. TR alias pendapatan total Pak Budi dari berjualan bakso sebanyak Rp20.000.000. Pendapatan sebesar ini didapat dari menghitung harga bakso dikalikan jumlah porsi bakso yang terjual (TR=P.Q) 
h. Laba usaha = TR - TC. Pendapatan Rp20juta - Biaya total Rp9juta. Laba atau keuntungan yang dicetak Mr. Budi sebesar Rp11juta. 
i. Titik impas syaratnya nilai pendapatan sama besarnya dengan nilai biaya (TR=TC). Berarti bisa ditentukan titik impas terletak di angka Rp9juta rupiah, atau saat bakso baru terjual sebanyak 450 porsi. 

Kesimpulan: 
Bila dalam sebulan penjualan bakso kurang dari 450 porsi, Pak Budi mengalami kerugian. 
Bila dalam penjualan bakso yang terjual sebanyak 450 porsi, usaha Pak Budi impas, untung enggak rugi juga enggak, secara ekonomi. 
Bila berhasil menjual di atas 450 porsi dalam sebulan, artinya Pak Budi mencetak laba atau keuntungan. 

Latihan Soal Sbmptn 2018 Kode 323 Nomor 50: 

Pernyataan paling tepat yang berkaitan dengan biaya produksi adalah.... 
(A) dalam jangka panjang semua biaya akan menjadi variabel 
(B) kurva AFC berbentuk horizontal 
(C) kurva AC dan AVC berbentuk U dan memotong kurva MC di titik minimum MC 
(D) kurva TC selalu berbentuk linear dan dimulai dari besarnya FC 
(E) TC = TFC + TVC + MC 

Jawaban soal di atas adalah A. Sebab bisa kita lihat di kurva bagian atas bahwa: 
(B) kurva AFC tidak horizontal 
(C) kurva MC memotong AC dan AVC, tapi di titik minimum AC dan AVC. Bukan di titik minimum MC. 
(D) kurva TC tidak selalu linear 
(E) TC = TFC + TVC, tidak ada komponen MC dalam biaya total. 

Soal Simak UI 2019 Nomor 3 
Suatu perusahaan memproduksi output sebanyak 50 unit. Besarnya biaya variabel rata-rata adalah Rp2.500,00 dan biaya tetap rata-rata adalah Rp1.500,00. Biaya total perusahaan tersebut adalah.... 
(A) Rp80,00 
(B) Rp4.000,00 
(C) Rp75.000,00 
(D) Rp125.000,00 
(E) Rp200.000,00 

Dua nol di belakang koma adalah sen. Untuk mempermudah perhitungan, anggap saja dua angka nol di belakang koma tidak ada. 
Jawaban soal di atas adalah E, didapat dari: 
TC = FC + VC 
      = (AFC.Q) + (AVC.Q) 
      = (Rp1.500 x 50) + (Rp2.500 x 50) 
      = Rp75.000 + Rp125.000 
      = Rp200.000 

bisa juga didapat dengan perhitungan kedua, yaitu: 
TC = AC.Q 
      = (AFC+AVC).Q 
      = (Rp1.500+Rp2.500).50 
      = Rp4.000 x 50 
      = Rp200.000 

Demikian adik2 bahasan kita hari ini. 
Semoga bisa dipahami materi biaya produksinya. 
Tetap semangat. 
Terus berdoa dan belajar. 
Semoga mendapat apa yang dicita-citakan. 
Sukses dan bahagia untuk kalian semua. 


Wassalamu'alaikum Wr.Wb. 
Salam sejahtera untuk kita semua.

Sabtu, 14 November 2020

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas

Setelah di bab 4 adik-adik mempelajari elastisitas harga, elastisitas silang, dan elastisitas pendapatan, kini kita akan sama-sama mempelajari: 
* Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas (kelenturan/sensitifitas) barang akibat perubahan harga 
* Contoh soal Sbmptn 
* Contoh soal Simak 

Yuk dah langsung aja Bismillah.... 
*Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas, antara lain: 
a. Jangka waktu. 
Semakin panjang waktu, akan makin elastis atau makin sensitif terhadap perubahan harga. Misal saat akan mencarter bus untuk study tour yang jadwalnya masih 6 bulan ke depan. Bila harga bus saat ini sedang tinggi, kita akan cenderung menunda pemesanan bus sambil menunggu harganya turun. Hal ini bisa terjadi karena jangka waktunya masih panjang. Santai dahhh.... 

Tapi bisa lain ceritanya jika bus yang diperlukan akan dipakai dalam waktu dekat, kita akan cenderung inelastis atau kurang sensitif sama perubahan atau kenaikan harganya yang cukup tinggi itu. Yah mau gimana lagi, soalnya mau cepat dipakai sih busnya hehehe..... 

b. Jumlah barang pengganti 
Semakin banyak barang pengganti, konsumen akan lebih elastis atau lebih sensitif sama yang namanya perubahan harga. Misal anak sekolah patungan mau beli gorengan. Sampai di lapak gorengan tercinta, molen yang biasanya Rp1,000 naik jadi Rp2,000, sedangkan harga gorengan yang lain masih tetap Rp1,000. Biasanya kalau banyak pengganti, konsumen bakalan beli gorengan lain yang harganya lebih murah tapi tetep asoy semisal bakwan, tempe goreng, kue bantal, cireng, dll nya, Duh ngiler euy jadinya......:D 

Trus klo sedikit penggantinya gimana? Yah jadi inelastis lah, alias kurang peka sama perubahan harga. Lagi laper pen gorengan tapi yang ada bakwan aja, yang lain dah habis duluan. Mau gak mau biasanya qt beli saat keadaan rada terdesak, walaupun harganya terasa kurang ramah di kantong huhuhu. 

c. Proporsi terhadap pendapatan. 
Semakin besar harga barang terhadap proporsi pendapatan (semakin mewah), biasanya akan semakin elastis atau peka sama perubahan harga. Yah iya dong wajar lah. Barang mewah naik 5% aja perubahan harganya udah berasa kan.... 

*Contoh Soal Simak UI 2019, Nomor 1. Bayangin, nih soal ada di nomor 1 gais. 
1. Konsep elastisitas harga permintaan mengukur.... 
(A) kemiringan kurva permintaan 
(B) jarak pergeseran kurva permintaan akibat perubahan harga 
(C) jumlah pembeli di pasar 
(D) perubahan harga barang 
(E) sensitivitas jumlah permintaan akibat perubahan harga 

Inti elastisitas permintaan itu, mengukur kepekaan atau sensitivitas atau kelenturan jumlah permintaan akibat adanya perubahan harga. Ya betul, kalo kamu jawab E jawabanmu tepat, poin 4. 

*Contoh Soal Sbmptn Yah ga punya contoh soalnya, dah dicari-cari gak ketemu. Klo ada yang punya kirim aja ke sini nanti kita pelajari sama-sama gaiss.. 

Ok sekian ya tambahan materi elastisitas. Semangat terus berdoa dan belajarnya, Sbmptn dan Simak bisa diraih insya Allah....

Elastisitas

Assalamu'alaikum wr wb. Salam sejahtera untuk kita semua.

Hai apa kabar? lama tak jumpa. Semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan baik.

        Kali ini ekososhum akan membahas materi elastisitas, salah satu materi favorit yang sering keluar di soal Sbmptn maupun Simak. Elastisitas berasal dari kata elastis, yang artinya lentur. Elastisitas berarti sama dengan kelenturan. Di mapel ekonomi, elastisitas yang dimaksud adalah kelenturan barang dalam menghadapi perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan itu bisa berupa perubahan harga barang itu sendiri, harga barang lain (pengganti dan pelengkap), maupun perubahan pendapatan yang dialami konsumen atau masyarakat pengguna barang dan jasa.

        Singkatnya, elastisitas di bab ini akan dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

1. Elastisitas harga; terdiri atas elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.

2. Elastisitas silang; terdiri atas barang substitusi dan komplementer.

3. Elastisitas pendapatan; terdiri atas barang normal dan inferior. 


Hah?? gimana gimana? maksudnya apaan sich.....

Bisa kasih contohnya gak??...

Bisa bisa bisa. Gini lho mudahnya.


1. Elastisitas harga. 

Kita ambil contoh elastisitas permintaan (Ed). Elastisitas permintaan itu diartikan bagaimana perubahan jumlah permintaan suatu barang dipengaruhi oleh perubahan harga barang itu sendiri. Bila jumlah permintaan sangat dipengaruhi perubahan harga berarti barang ini lentur/elastis. Sebaliknya jika jumlah permintaan hanya sedikit terpengaruh perubahan harga, berarti barang ini sifatnya gak lentur, alias inelastis.

Banyak atau sedikitnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan jumlah permintaan bisa dilihat dari koefisien elastisitas, atau dari persentase delta Q terhadap persentase delta P.

Smartphone, laptop, dan barang mewah merupakan contoh barang elastis, atau sangat terpengaruh perubahan harga. Bisa dilihat dari koefisien elastisitas yang angkanya >1, atau dari % delta Q yang lebih besar angkanya dari % delta P.

Price

Quantity

  $1000

40

     $900

48

Menghitung koefisien elastisitas bisa dilakukan dengan 3 cara di bawah ini, pilih yang nyaman saja, bebas kok hasilnya pun sama saja. 

a. Elastisitas = (delta Q / delta P) x (P1 / Q1)

                     = (8/-100) x (1000 / 40)

                     = (1/-1) x (10/5)

                     =  -2 atau 2

Koefisien elastis yang didapat bernilai 2, yang artinya >1 atau elastis. Khusus elastisitas, plus minus bisa sedikit diabaikan. Nilai -2 diartikan setara dengan 2. Tanda minus hanya menandakan dia elastisitas permintaan, karena hubungan P dan Q di kurva permintaan adalah negatif. 

b. Elastisitas = % delta Q : % delta P

                     = 20 % : - 10 %

                     = -2, atau bisa dikatakan 2          

Jumlah permintaan naik 8 unit dari 40 unit, berarti 8:40 = 1:5, atau setara 20%

Harga barang turun $100 dari harga awalnya $1000, delta P berarti -100:1000 = -10%

Harga turun, jumlah permintaan naik. Itu sebabnya nilai koefisien permintaan -2. Tapi -2 bisa diartikan sama dengan 2. Yang artinya perubahan jumlah permintaan, 2x lebih besar efeknya dari perubahan harga yg terjadi.

Sekali lagi, khusus elastisitas, plus minus bisa sedikit diabaikan. Koefisien -2 sama dengan 2, yang artinya >1 dan bersifat elastis. 

c. Elastisitas = Q ' x (P1 /Q1)

Menghitung koefisien jika sudah diketahui fungsi permintaannya, akan lebih mudah memakai cara yang ketiga ini. Pilih cara yang nyaman saja untuk lebih memudahkan pekerjaan kalian.








Gambar diambil dari https://www.kajianpustaka.com/2020/02/elastisitas-permintaan-dan-penawaran.html

2. Elastisitas silang 

Bagaimana harga suatu barang bisa mempengaruhi jumlah permintaan barang yang lain. Mudahnya kita ambil contoh 2 macam barang yaitu barang X dan barang Y.

Elastisitas silang itu bagaimana harga barang X (Px), bisa mempengaruhi jumlah permintaan barang Y (Qy).

Contoh barang substitusi yaitu Bakso (X) dan Soto (Y), yang sifatnya saling menggantikan. Kenaikan harga Bakso (Px), akan meningkatkan penjualan Soto (Qy). Orang cenderung memilih soto yang harganya lebih murah, ceteris paribus. Untuk barang substitusi ini, hubungan Px dan Qy bersifat positif (+).

Sebaliknya untuk barang komplementer atau pelengkap, elastisitas silangnya bernilai negatif (-). Contohnya bakso dan es teh. Kenaikan harga bakso (Px) akan menurunkan jumlah permintaan es teh (Qy). Nah terlihat kan Px dan Qy sifatnya negatif atau berlawanan arah. 

3.  Elastisitas pendapatan

Elastisitas pendapatan artinya bagaimana jumlah permintaan barang dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan konsumen atau masyarakat. Jika pendapatan masyarakat naik dan jumlah permintaan barangnya naik, bisa diartikan barang ini termasuk barang normal. Contohnya deterjen cair yang lebih banyak dibeli saat pendapatan masyarakat meningkat.

Kemudian jika pendapatan masyarakat naik tetapi jumlah permintaan barang justru menurun, barang ini bisa dikategorikan sebagai barang inferior. Contohnya sabun batangan atau deterjen bubuk untuk mencuci pakaian.






Nah adik-adik, teman-teman, kurang lebih seperti itu ya penjelasan tentang bab elastisitas. Semoga postingan ringan dan singkat ini bisa sedikit membantu memahami pembahasan soal Simak dan Sbmptn. Semangat !!!

Wassalamu'alaikum wr wb.

Salam sejahtera buat kita semua......

 

Materi Favorit Ekonomi Simak & Sbmptn

Bismillah. Hai adik-adik Pejuang PTN, sebelum masuk pembahasan soal, ini lho urutan bahan ajar yang mesti qt pelajari step by step. Baiknya,...