Jumat, 04 Desember 2020

Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan. Y = C + S


Assalamu'alaikum Wr. Wb.,
Salam sejahtera untuk kita semua.


Hai Pejuang Soshum PTN, apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan sehat dan baik.
Semangat terus ya !!

        Pada kesempatan hari ini, ekososhum berencana membahas salah satu materi favorit Sbmptn dan Simak yaitu materi tentang Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan. Apa yang kita bahas kali ini sangat dekat hubungannya dengan bab permintaan-penawaran. Sebabnya, pendapatan merupakan faktor determinan, yaitu faktor yang sangat mempengaruhi permintaan. 

        Seperti yang sudah adik-adik ketahui, faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi antara lain:
a. Pendapatan 
b. Selera
c. Jumlah konsumen
d. Ekspektasi harga di masa mendatang
e. Barang substitusi
f. Barang komplementer

        Jadi bisa kita simpulkan besarnya pendapatan mempengaruhi jumlah permintaan (konsumsi), dan besarnya permintaan akan mempengaruhi besarnya tabungan. Btw, konsumsi dan tabungan mempunyai hubungan yang berlawanan arah. Maksudnya kalau pendapatan dipakai buat konsumsi dalam jumlah besar, maka pendapatan yang akan ditabung jumlahnya kecil. Begitu pula sebaliknya, jika berencana menabung dalam jumlah besar, maka uang yang dipakai buat konsumsi akan kecil jumlahnya.

Singkatnya bisa dilihat pada persamaan populer di bawah ini:

Y = C + S
dimana: Y = pendapatan
              C = konsumsi
              S = tabungan

Misalnya,
Fungsi konsumsi digambarkan C=800+0,6Y. Pendapatan yang dihasilkan negara sentosa sebesar 5.000, maka:
   Y  =   C   +  S
5000=3800+1200 

Fungsi konsumsi:
C = a + b.Y
C = 800 + 0,6Y
C = 800 + 0,6 (5.000)
C = 800 + 3.000
C = 3.800
dimana: C = konsumsi
              a = konsumsi otonom: yaitu konsumsi saat pendapatannya nol. 
              b = hasrat konsumsi: kenaikan konsumsi akibat kenaikan pendapatan
              b = MPC, (delta C : delta Y)
             Y = pendapatan        

Fungsi tabungan:
S = Y - C
S = 5.000 - 3.800
S = 1.200

Bisa juga didapat dengan rumus
S = -a + (1-b).Y
S = -800 + 0,4Y
S = -800 + 0,4 (5.000)
S = -800 + 2000
S = 1.200
dimana: S = tabungan
              a = konsumsi otonom: yaitu konsumsi saat pendapatannya nol.
           1-b = hasrat menabung: kenaikan tabungan akibat kenaikan pendapatan
           1-b = MPS, (delta S : delta Y)
             Y = pendapatan        

MPC + MPS = 1
   0,6 + 0,4 = 1

Titik impas, atau Break Even Income, didapat saat besarnya pendapatan sama nilainya dengan besarnya konsumsi. Dengan kata lain, BEI diperoleh saat Y = C.
Pengertian titik impas atau BEI yaitu nilai minimal pendapatan seseorang agar cukup memenuhi kebutuhannya dan tidak perlu berhutang lagi. Bila pendapatan ternyata melebihi titik impas, ini keadaan yang baik karena ada sebagian uang yang bisa ditabung, atau disisihkan untuk keperluan di masa mendatang.

Angka pengganda atau multiplier effect, disimbolkan dengan huruf (k). Didapat dari menghitung 1 dibagi MPS. (k = 1/MPS)

Tambahan pendapatan negara akibat investasi, didapat dengan menghitung (k) dikali investasi. 
(delta Y = k . investasi)

Bila ada pajak dari pemerintah, tambahan pendapatan perlu dikurangi dengan rumus 
(-MPC/MPS x pajak) 


Biar lebih kebayang, mendingan disimak lagi dh soal latihan di bawah ini😃

Fungsi konsumsi "Negara Sejahtera" digambarkan dengan persamaan C=600+0,8Y. Bila pendapatan negara sebesar 4.000, pertanyaannya:
a. Berapa nilai konsumsi?
b. Berapa nilai tabungan?
c. Berapa titik impasnya (BEI)?
d. Berapa MPC dan MPS-nya? 
e. Berapa konsumsi bila pendapatan (Y) sebesar 6.000?
f. Berapa angka pengganda atau multiplier effect-nya?
g. Berapa tambahan pendapatan bila terdapat investasi pemerintah sebesar 10.000?
h. Berapa tambahan pendapatan bila terdapat investasi 10.000 dan pajak sebesar 1.000?

Jawab:

a. C = 600 + 0,8Y 
    C = 600 + 0,8 (4.000)
    C = 600 + 3.200
    C = 3.800

b. Ingat persamaan awal Y = C+S
    S = Y-C
    S = 4.000 - 3.800
    S = 200
    
    S = -600 + 0,2Y
    S = -600 + 0,2 (4.000)
    S = -600 + 800
    S = 200

c. Titik impas atau BEI, didapat saat nilai Y = C
    Y = 600 + 0,8Y
    Y - 0,8Y = 600
     0,2Y = 600
    Y = 600 : 0,2
    Y = 6.000 : 2
    Y = 3.000
    
d. MPC = 0,8        
    MPS = 0,2
    MPC + MPS = 1 
    Bisa terlihat di fungsi konsumsi dan tabungan.    
    MPC 0,8 artinya, apabila ada kenaikan pendapatan sebesar 2.000, maka konsumsi        akan bertambah sebesar 1.600.
    Nominal 1.600 didapat dari 0,8 x 2000 

e. C saat Y=6.000
    C = 600 + 0,8 (6.000)
    C = 600 + 4.800
    C = 5.400
    
    Tuh kan terbukti, saat Y naik sebesar 2.000, konsumsi ikutan naik sebesar 1.600
    Y1=4.000         C1=3.800
    Y2=6.000         C2=5.400    

f.  K = 1 / MPS
    K = 1 / 0,2
    K = 10 / 2
    K = 5

g. Tambahan pendapatan pemerintah simbolnya delta Y.
    delta Y = k . investasi
    delta Y = 5 . 10.000
    delta Y = 50.000

h. delta Y = (k . investasi) - (MPC/MPS . pajak)
    delta Y = (5 . 10.000) - (0,8/0,2 . 1000)
    delta Y = 50.000 - (4 . 1.000)
    delta Y = 50.000 - 4.000
    delta Y = 46.000


Oke, gitu ya gaiss pembahasan materinya.
Kejar prodi soshum yang disuka. 
Kejar impiannya dengan berdoa dan berusaha.

Semoga bisa dipahami.
Semoga bermanfaat.
Mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan.


Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Salam sejahtera.
Merdeka.

Materi Favorit Ekonomi Simak & Sbmptn

Bismillah. Hai adik-adik Pejuang PTN, sebelum masuk pembahasan soal, ini lho urutan bahan ajar yang mesti qt pelajari step by step. Baiknya,...