Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Hai adik2 apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan sehat dan baik.
Kali ini ekososhum akan membahas biaya produksi. Ya biaya produksi, biaya yang
diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa. Biaya produksi dibagi menjadi
dua, yaitu biaya produksi jangka pendek dan biaya produksi jangka panjang. Biaya
produksi jangka pendek bentuknya lurus-lurus sedangkan biaya produksi jangka
panjang bentuknya melengkung-melengkung.
Biaya jangka pendek antara lain:
1. Biaya tetap (FC;Fixed Cost) = biaya yang tidak berubah berapapun jumlah barang
yang diproduksi.
2. Biaya variabel (VC;Variabel Cost) = biaya yang naik turun
mengikuti banyak sedikitnya barang yang diproduksi.
3. Biaya total (TC;Total
Cost) = biaya keseluruhan, yaitu biaya tetap ditambah biaya variabel (TC=FC+VC).
Biaya total juga bisa didapat dari menghitung biaya rata-rata dikali jumlah
barang (TC=AC.Q) Kurva biaya total tidak dimulai dari angka nol, tetapi dimulai
dari FC.
Kurva biaya total umumnya membungkuk ke atas, tetapi tidak selalu
linear. Salah satu penyebabnya adalah perubahan harga bahan baku di masa produksi.
Sedangkan biaya jangka panjangnya sbb:
1. Biaya rata-rata (AC;Average
Cost) = biaya total dibagi jumlah barang yang dihasilkan (AC=TC:Q)
2. Biaya
variabel rata-rata (AVC; Average Variabel Cost) = biaya variabel dibagi jumlah
barang dihasilkan (AVC=VC:Q)
3. Biaya tetap rata-rata (AFC; Average Fixed Cost)
= biaya tetap dibagi jumlah barang yg dihasilkan (AFC=FC:Q)
4. Biaya marjinal
(MC; Marginal Cost) = biaya untuk menambah produksi barang sebanyak 1 unit (MC=
deltaTC : deltaQ)
Dalam jangka panjang, semua biaya akan menjadi biaya variabel.
Bentuk kurvanya bisa kita lihat kayak di bawah ini:
kurva di atas diambil dari laman https://www.kudupinter.com/2019/09/biaya-produksi-pengertian-teori-jenis.html
Biar lebih mudah dipahami, yuk kita ikuti kisah abang bakso di bawah ini:
Untuk
memulai usaha kuliner, Mr. Budi menyewa kios dengan tarif Rp1.500.000/bulan.
Dalam satu bulan Mr. Budi bisa menjual sebanyak 1000 porsi bakso buatannya
sendiri. Harga jual bakso di kios Pak Budi Rp20.000/porsi. Uang yang diperlukan
beliau untuk membeli daging, tepung, sayuran, bumbu, dan bahan-bahan lainnya
senilai Rp7.500.000. Tolong bantu Mr Budi menentukan:
a. FC
b. VC
c. TC
d. AC
e.
AFC
f. AVC
g. TR (Total Revenue alias pendapatan total)
h. Laba usaha
i. Titik
impas (Break even point)
Jawab:
a. FC atau biaya tetap sebesar Rp1.500.000.
Berapapun banyaknya bakso yg diproduksi, biaya sewa per bulan tetap alias tidak
berubah, yaitu 1,5juta rupiah per bulan. Walaupun libur mudik atau sedang tidak
produksi, uang sewa tetap harus dibayar.
b. VC atau biaya variabel yaitu senilai
Rp7.500.000. Biaya variabel dalam industri makanan umumnya berupa bahan baku.
Bila jumlah produksi bertambah biaya yang dikeluarkan akan membesar, begitu pula
sebaliknya.
c. TC atau biaya total produksi bakso sebesar Rp9.000.000. Didapat
dari menjumlahkan FC dan VC.
d. AC atau biaya rata-rata sebesar Rp9.000 per
mangkok baksonya, atau Rp9ribu per porsinya. Angka ini didapat dari membagi
biaya total dengan jumlah barang yang diproduksi. Biaya total yang Rp9juta
rupiah dibagi dengan 1000 porsi bakso yg dihasilkan.
e. AFC atau biaya tetap
rata-rata. Yaitu membaca FC dengan Q, didapat angka Rp1.500/porsi.
f. AVC atau
biaya variabel rata-rata. Membagi VC dengan Q, didapat angka Rp7.500/porsi
baksonya.
g. TR alias pendapatan total Pak Budi dari berjualan bakso sebanyak
Rp20.000.000. Pendapatan sebesar ini didapat dari menghitung harga bakso
dikalikan jumlah porsi bakso yang terjual (TR=P.Q)
h. Laba usaha = TR - TC.
Pendapatan Rp20juta - Biaya total Rp9juta. Laba atau keuntungan yang dicetak Mr.
Budi sebesar Rp11juta.
i. Titik impas syaratnya nilai pendapatan sama besarnya
dengan nilai biaya (TR=TC). Berarti bisa ditentukan titik impas terletak di
angka Rp9juta rupiah, atau saat bakso baru terjual sebanyak 450 porsi.
Kesimpulan:
Bila dalam sebulan penjualan bakso kurang dari 450 porsi, Pak Budi
mengalami kerugian.
Bila dalam penjualan bakso yang terjual
sebanyak 450 porsi, usaha Pak Budi impas, untung enggak rugi juga enggak, secara
ekonomi.
Bila berhasil menjual di atas 450 porsi dalam sebulan, artinya Pak Budi
mencetak laba atau keuntungan.
Latihan Soal Sbmptn 2018 Kode 323 Nomor 50:
Pernyataan paling tepat yang berkaitan dengan biaya produksi adalah....
(A) dalam jangka panjang semua biaya akan menjadi variabel
(B) kurva AFC berbentuk horizontal
(C) kurva AC dan AVC berbentuk U dan memotong
kurva MC di titik minimum MC
(D) kurva TC selalu berbentuk linear dan dimulai
dari besarnya FC
(E) TC = TFC + TVC + MC
Jawaban soal di atas adalah A. Sebab bisa kita lihat di kurva bagian atas
bahwa:
(B) kurva AFC tidak horizontal
(C) kurva MC memotong AC dan AVC, tapi di
titik minimum AC dan AVC. Bukan di titik minimum MC.
(D) kurva TC tidak selalu
linear
(E) TC = TFC + TVC, tidak ada komponen MC dalam biaya total.
Soal Simak
UI 2019 Nomor 3
Suatu perusahaan memproduksi output sebanyak 50 unit.
Besarnya biaya variabel rata-rata adalah Rp2.500,00 dan biaya tetap rata-rata
adalah Rp1.500,00. Biaya total perusahaan tersebut adalah....
(A) Rp80,00
(B)
Rp4.000,00
(C) Rp75.000,00
(D) Rp125.000,00
(E) Rp200.000,00
Dua nol di belakang koma adalah sen. Untuk mempermudah perhitungan, anggap saja
dua angka nol di belakang koma tidak ada.
Jawaban soal di atas adalah E, didapat
dari:
TC = FC + VC
= (AFC.Q) + (AVC.Q)
= (Rp1.500 x 50) + (Rp2.500 x 50)
=
Rp75.000 + Rp125.000
= Rp200.000
bisa juga didapat dengan perhitungan kedua, yaitu:
TC =
AC.Q
= (AFC+AVC).Q
= (Rp1.500+Rp2.500).50
= Rp4.000 x 50
= Rp200.000
Demikian
adik2 bahasan kita hari ini.
Semoga bisa dipahami materi biaya produksinya.
Tetap semangat.
Terus
berdoa dan belajar.
Semoga mendapat apa yang dicita-citakan.
Sukses dan bahagia
untuk kalian semua.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar