Sabtu, 14 November 2020

Elastisitas

Assalamu'alaikum wr wb. Salam sejahtera untuk kita semua.

Hai apa kabar? lama tak jumpa. Semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan baik.

        Kali ini ekososhum akan membahas materi elastisitas, salah satu materi favorit yang sering keluar di soal Sbmptn maupun Simak. Elastisitas berasal dari kata elastis, yang artinya lentur. Elastisitas berarti sama dengan kelenturan. Di mapel ekonomi, elastisitas yang dimaksud adalah kelenturan barang dalam menghadapi perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan itu bisa berupa perubahan harga barang itu sendiri, harga barang lain (pengganti dan pelengkap), maupun perubahan pendapatan yang dialami konsumen atau masyarakat pengguna barang dan jasa.

        Singkatnya, elastisitas di bab ini akan dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

1. Elastisitas harga; terdiri atas elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.

2. Elastisitas silang; terdiri atas barang substitusi dan komplementer.

3. Elastisitas pendapatan; terdiri atas barang normal dan inferior. 


Hah?? gimana gimana? maksudnya apaan sich.....

Bisa kasih contohnya gak??...

Bisa bisa bisa. Gini lho mudahnya.


1. Elastisitas harga. 

Kita ambil contoh elastisitas permintaan (Ed). Elastisitas permintaan itu diartikan bagaimana perubahan jumlah permintaan suatu barang dipengaruhi oleh perubahan harga barang itu sendiri. Bila jumlah permintaan sangat dipengaruhi perubahan harga berarti barang ini lentur/elastis. Sebaliknya jika jumlah permintaan hanya sedikit terpengaruh perubahan harga, berarti barang ini sifatnya gak lentur, alias inelastis.

Banyak atau sedikitnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan jumlah permintaan bisa dilihat dari koefisien elastisitas, atau dari persentase delta Q terhadap persentase delta P.

Smartphone, laptop, dan barang mewah merupakan contoh barang elastis, atau sangat terpengaruh perubahan harga. Bisa dilihat dari koefisien elastisitas yang angkanya >1, atau dari % delta Q yang lebih besar angkanya dari % delta P.

Price

Quantity

  $1000

40

     $900

48

Menghitung koefisien elastisitas bisa dilakukan dengan 3 cara di bawah ini, pilih yang nyaman saja, bebas kok hasilnya pun sama saja. 

a. Elastisitas = (delta Q / delta P) x (P1 / Q1)

                     = (8/-100) x (1000 / 40)

                     = (1/-1) x (10/5)

                     =  -2 atau 2

Koefisien elastis yang didapat bernilai 2, yang artinya >1 atau elastis. Khusus elastisitas, plus minus bisa sedikit diabaikan. Nilai -2 diartikan setara dengan 2. Tanda minus hanya menandakan dia elastisitas permintaan, karena hubungan P dan Q di kurva permintaan adalah negatif. 

b. Elastisitas = % delta Q : % delta P

                     = 20 % : - 10 %

                     = -2, atau bisa dikatakan 2          

Jumlah permintaan naik 8 unit dari 40 unit, berarti 8:40 = 1:5, atau setara 20%

Harga barang turun $100 dari harga awalnya $1000, delta P berarti -100:1000 = -10%

Harga turun, jumlah permintaan naik. Itu sebabnya nilai koefisien permintaan -2. Tapi -2 bisa diartikan sama dengan 2. Yang artinya perubahan jumlah permintaan, 2x lebih besar efeknya dari perubahan harga yg terjadi.

Sekali lagi, khusus elastisitas, plus minus bisa sedikit diabaikan. Koefisien -2 sama dengan 2, yang artinya >1 dan bersifat elastis. 

c. Elastisitas = Q ' x (P1 /Q1)

Menghitung koefisien jika sudah diketahui fungsi permintaannya, akan lebih mudah memakai cara yang ketiga ini. Pilih cara yang nyaman saja untuk lebih memudahkan pekerjaan kalian.








Gambar diambil dari https://www.kajianpustaka.com/2020/02/elastisitas-permintaan-dan-penawaran.html

2. Elastisitas silang 

Bagaimana harga suatu barang bisa mempengaruhi jumlah permintaan barang yang lain. Mudahnya kita ambil contoh 2 macam barang yaitu barang X dan barang Y.

Elastisitas silang itu bagaimana harga barang X (Px), bisa mempengaruhi jumlah permintaan barang Y (Qy).

Contoh barang substitusi yaitu Bakso (X) dan Soto (Y), yang sifatnya saling menggantikan. Kenaikan harga Bakso (Px), akan meningkatkan penjualan Soto (Qy). Orang cenderung memilih soto yang harganya lebih murah, ceteris paribus. Untuk barang substitusi ini, hubungan Px dan Qy bersifat positif (+).

Sebaliknya untuk barang komplementer atau pelengkap, elastisitas silangnya bernilai negatif (-). Contohnya bakso dan es teh. Kenaikan harga bakso (Px) akan menurunkan jumlah permintaan es teh (Qy). Nah terlihat kan Px dan Qy sifatnya negatif atau berlawanan arah. 

3.  Elastisitas pendapatan

Elastisitas pendapatan artinya bagaimana jumlah permintaan barang dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan konsumen atau masyarakat. Jika pendapatan masyarakat naik dan jumlah permintaan barangnya naik, bisa diartikan barang ini termasuk barang normal. Contohnya deterjen cair yang lebih banyak dibeli saat pendapatan masyarakat meningkat.

Kemudian jika pendapatan masyarakat naik tetapi jumlah permintaan barang justru menurun, barang ini bisa dikategorikan sebagai barang inferior. Contohnya sabun batangan atau deterjen bubuk untuk mencuci pakaian.






Nah adik-adik, teman-teman, kurang lebih seperti itu ya penjelasan tentang bab elastisitas. Semoga postingan ringan dan singkat ini bisa sedikit membantu memahami pembahasan soal Simak dan Sbmptn. Semangat !!!

Wassalamu'alaikum wr wb.

Salam sejahtera buat kita semua......

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Favorit Ekonomi Simak & Sbmptn

Bismillah. Hai adik-adik Pejuang PTN, sebelum masuk pembahasan soal, ini lho urutan bahan ajar yang mesti qt pelajari step by step. Baiknya,...